Pages

Senin, 23 April 2012

Manusia dan Harapan


PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang balk fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam din manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka. Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan clan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bennacani-macant kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisilc/jasmaniah maupun kemampuan betpikimya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi harapan
Faktor pendorong dalam sebuah harapan
Percaya pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya. Perbuatan atau uasaha yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenaran dan kejujuran  Akan menghasilkan yang sesuai pada harapan ya. Faktor pendukung  bagi harapan manusia adalah :
  1. kelangsungan hidup
  2. keamanan
  3. hak dan kewajiban
  4. Kejujuran
  5. perwujudan cita-cita

Faktor penghambat dalam sebuah harapan
Ketidak percayanya seseorang akan harapan terhadap manusia. Dengan adanya kehidupan manusia yang melebihi kefinansialan sehingga hanya ingat akan kehidupan duniawi. Faktor penghambat :
  1. Kesombongan
  2. Sifat pemalas
  3. Ketidak yakinan pada kemampuan sendiri


Jenis-jenis harapan atau kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manushttp://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2596676450972791607#editor/target=post;postID=8601216746602685860ia
kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

  1. kepercayaan pada diri sendiri
  2. kepercayaan pada orang lain
  3. kepercayaan pada pemerintah
  4. kepercayaan pada tuhan.

Contoh harapan kepada ALLAH SWT
Kita sebagai manusia pasti memiliki banyak harapan yang ingin kita capai. Begitu banyak keinginan kita. Apakah itu wajar? semuanya wajar. Apakah kita menginginkan keinginan dunia itu boleh? Boleh asalkan bagaimana kita mengatur niat dan mensikapi apa yang kita inginkan.
Misalnya : Kita ingin banyak uang agar kita dapat semakin banyak bersedekah, kita menginginkan banyak rumah agar semakin banyak yatim piatu yang dapat kita asuh, kita menginginkan memiliki perusahaan yang maju agar kita bisa memberi kesempatan orang untuk bekerja. Innama a’malu bin niyat. Segala sesuatu dinilai dari niatnya. sekalipun keinginan kita tidak tercapai tapi setidaknya sudah jadi kebaikan bagi kita. Begitu pula seorang istri yang sabar menghadapi suami, suami bisa menjadi ladang amal bagi Istri. Apalagi keinginan kita memiliki keinginan ingin masuk surga, subhanallah, itu merupakan keinginan yang sungguh mulia. Ada pula seseorang yang memiliki keinginan bertemu dengan Allah, pasti semua pengorbanan dunia tidak akan terasa.



Dafter Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar